Aisyiyah Sumsel Rintis STIKes, PCIM Malaysia Impikan Gedung Dakwah

Jum'at, 16-04-2012
Dibaca: 3034

Kuala Lumpur-Semangat dan kiprah kaum perempuan dalam melakukan perubahan di berbagai bidang kehidupan masyarakat nampak begitu besar. Sepertinya mereka tidak mau dikalahkan oleh kaum laki-laki dalam berfastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebajikan).

Hal inilah yang ditunjukkan oleh sebuah organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sumatera Selatan (Sumsel) yang berkonsentrasi memberikan pelayanan kepada masyarakat di sektor pendidikan, kesehatan dan sosial keagamaan.

PWA Sumsel yang dimotori oleh Dra. Darmi Hartati, Syariah Jaka, Dra. Hj. Mardiah, Hj.Zuammah BA., Pusparia, Hj. Rohimah Ilyas dan aktivis Aisyiyah lainnya berhasil mendirikan Akademi Kebidanan (AKBID) ‘Aisyiyah sejak tahun 2003 di Palembang, Sumatera Selatan.

Demikian keterangan yang disampaikan oleh Drs. H. Syamsi Husin dalam acara ramah tamah antara Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM), Kuala Lumpur Malaysia dengan rombongan Akademi Kebidanan (Akbid) ‘Aisyiyah Palembang pada hari Senin, 16 April 2012, di Dewan Masjid Umar bin Khattab, Bukit Damansara, Kuala Lumpur.

Rombongan yang terdiri dari sekitar 100 mahasiswi dan 16 personil dari Pimpnan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Akbid ‘Asiyiah Palembang disambut langsung oleh Ketua Umum PCIM Malaysia, H. M. Arifin Ismail, MA., didampingi oleh anggota pengurus harian PCIM seperti Zulfan Haidar, Zamzuri, Haris Rusmana, Yono Haryono, Afriadi Sanusi, Imron Baehaqi, dan M. Ali Imron.

Tidak ketinggalan, jajaran pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia juga turut menyertai acara ramah tamah tersebut, di antaranya adalah Nita Nasyithah, Sal Mia Rozik, Reni dan Linda.

Sedangkan dari pihak tamu, pengurus PWM Sumsel yang hadir adalah Drs. Syamsi Husin, H. Kemas Effendi Abdullah, SH. dan H. Hasan Aska. Sementara dari PW ‘Aisyiyah dan Staf Dosen Pengajar AKBID ‘ASYIAH Palembang adalah Dra. Darmi Hartati, Dra. Mardiah, Risa Devita, S.SiT., Desi Ulandari, S.SiT. dan lain-lain.

Dalam sambutannya, Drs. Syamsi Husin menyampaikan tentang latar belakang AKBID ‘Aisyiyah Palembang. “Lembaga pendidikan ini didirikan pada tahun 2003 oleh PW ‘Aisyiyah Sumatera Selatan sebagai bentuk pengabdian di tengah-tengah masyarakat khususnya Indonesia dan dunia pada umumnya. Kini, AKBID ‘Aisyiyah ini sedang membina angkatan yang ke tujuh darpada anak-anak didiknya. ” Tegasnya.

Lebih lanjut, beliau pun mengungkapkan kekagumannya terhadap ibu-ibu ‘Aisyiyah yang mempunyai kesungguhan luar biasa dalam mendirikan dan mengelola lembaga amal usaha AKBID tersebut. Dan sekarang Badan Pengurus Harian (BPH) AKBID ‘Aisyiyah yang dikomandani oleh Dra. Hj. Darmi Hartati, dan kawan-kawannya sedang berjuang memperluas amal usahanya, yaitu mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Palembang, Sumatera Selatan yang sampai saat ini tengah menunggu SKnya dari Mendiknas.

Sementara itu, Ketua Umum PCIM Malasyia, ustaz Arifin Ismail mengutarakan secara panjang lebar tentang kiprah PCIM di tanah rantau ini, khususnya berkenaan dengan berbagai aktivitas dakwah Islam yang menjadi konsentrasi utama PCIM Malaysia.

“Dalam meningkatkan pemahaman terhadap Islam, PCIM memiliki media pengajian yang cukup beragam dan efektif, seperti pengajian taman, pengajian pengurus, pengajian kalangan profesional, pengajian khusus TKI, dan pengajian di ranting-ranting Muhammadiyah, yaitu Ranting Muhammadiyah Kampung Baru, Ranting Sungai Way dan Ranting KL Sentral. Selain itu PCIM dan PCIA juga mengadakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat Indonesia di Malaysia serta memberikan bimbingan pendidikan Islam kepada kalangan anak-anak WNI yang tinggal di Malaysia. Dari segi sosial, PCIM tidak lekang daripada perhatiannya kepada WNI, khususnya TKI muslim yang memerlukan bantuan dan pertolongan. ” Ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, ustaz yang aktif berceramah dari masjid ke masjid, surau ke surau, pengajian ke pengajian di Malaysia ini juga mengungkapkan harapannya, mudah-mudahan ke depan Muhammadiyah Malaysia bisa memiliki gedung dakwah sendiri yang lengkap dengan surau, aula, dan sekaligus kamar penginapan untuk setiap tamu yang berkunjung ke PCIM Malaysia.
Dengan demikikan gerakan dakwah Islam yang ditekuni oleh persyarikatan Muhammadiyah di negeri Jiran ini benar-benar berjalan dengan lebih baik, cerah, dan berkekalan. (Baehaqi)