PCIM Malaysia - Persyarikatan Muhammadiyah

PCIM Malaysia
.: Home > Berita > Selenggarakan Training Kewirausahaan, MPM PP Muhammadiyah Berusaha Berdayakan Buruh Migran di Malaysia

Homepage

Selenggarakan Training Kewirausahaan, MPM PP Muhammadiyah Berusaha Berdayakan Buruh Migran di Malaysia

Minggu, 01-07-2012
Dibaca: 2194

 

Kuala Lumpur (1/7/2012) Majelis Pemberdayaan Masyarakat adalah Majelis yang ada di Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang keberadaannya merupakan penjelmaan lanjut dari Nomenklatur Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) ketika mula-mula Muhammadiyah didirikan oleh Kyai Ahmad Dahlan satu abad yang lampau di Jogjakarta. 

 

 
Menurut sejarahnya, majelis ini juga merupakan metamorphose dari lembaga yang semakna dan setujuan dengan PKO yaitu Lembaga Pemberdayaan Buruh, Tani, dan Nelayan (LPBTN) yang terbentuk paska Muktamar ke 44 di Jakarta, kemudian masih dalam sepirit Al-Maa’uun sebagaimana penyebutan-penyebutan (PKO dan LPBTN) sebelumnya. 
 
Karena Pimpinan Pusat Muhammadiyah menganggap bahwa bidang garap wilayah ini sangat perlu diseriusi oleh Muhammadiyah maka paska Muktamar Muhammadiyah ke 45 Malang lembaga ini ditingkatkan cakupannya menjadi Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sampai sekarang, bahkan mendapatkan dukungan dari Muktamar ke 46 di Jogjakarta ketika memutuskan rumusan visi pengembangan MPM 2010-2015 yaitu: "Meningkatnya kapasitas, daya saing, posisi tawar, dan intensitas pemberdayaan masyarakat berbasis misi: Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) dan gerakan Al-Maa’uun, menuju kehidupan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkeadaban".
 
Untuk menindaklanjuti amanat Muktamar Muhammadiyah satu abad yang lalu, maka MPM PP Muhammadiyah gencar melaksanakan pemberdayaan masyarakat khususnya bagi kaum miskin dan mustad’afiin yang memerlukan bantuan dan advokasi serta pemberdayaan bagi mereka. Diantaranya adalah memberdayakan kaum buruh di dalam negeri maupun diluar negeri (migrant worker).
 
Dalam ruang lingkup program kerja MPM periode berjalan, ada empat point besar yang ingin dikerjakan, salah satunya adalah memberdayakan kaum buruh (dalam negeri maupun migran) selain memberdayakan kaum Difabel, memberdayakan sektor informal, advokasi kebijakan publik dan kedaulatan pangan” : Demikian sebagaimana disampaikan Said Tuhuleley Ketua Team MPM PP Muhammadiyah dalam sambutan mengawali sebagian materi sekapur sirih pencerahan "Muhammadiyah dan Kemandirian". 
 
Pemberdayaan kaum buruh memang menjadi salah satu fokus program kerja MPM, khususnya tenaga buruh migran yang sering disanjung sebagai pahlawan devisa, MPM PP Muhammadiyah memandang perlu untuk bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, memfasilitasi diselenggarakannya Training Kewirausahaan bagi tenaga buruh migran Indonesia yang ada di Malaysia, karena selain buruh migran Indonesia banyak, mereka juga banyak dari warga Muhammadiyah yang mengadu nasib ke negeri jiran.
 
Kegiatan pelatihan ini, diantaranya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa para buruh migran selama ini menjadi sumber utama pendapatan bagi keluarga dan masyarakat di daerah pengirim TKI, termasuk Kabupaten Lamongan di Jawa Timur yang banyak warga Muhammadiyahnya. Mayoritas pendapatan para buruh migran ini lebih berasal dari kerja di Malaysia sebagai buruh khususnya dibidang konstruksi dan bukan sebagai wirausahawan.
 
Para warga Muhammadiyah Lamongan yang menjadi buruh migran menyatakan tidak selamanya ingin menjadi buruh di Malaysia. Pada suatu saat nanti jika sudah memiliki keuangan yang cukup ataupun karena kondisi lainnya akan kembali ke Indonesia, dan berkeinginan untuk menekuni usaha mandiri pada berbagai bidang yang menguntungkan.
 
Bertempat di ruang kelas Masjid As-Syakirin batu 6 Gombak- Kuala Lumpur sebanyak 58 orang buruh migran yang selama ini tergabung dalam Ranting Istimewa Muhammadiyah Kampung Baru, Sungai Way dan Klang Lama seharian penuh dibimbing tentang kewirausahaan oleh Team MPM PP Muhammadiyah yang terdiri dari Ketua Umumnya Said Tuhuleley, Ahmad Ma’ruf, Muhammad Nurul Yamin, dan Nelly Asnifati
 
Adapun materi-materi utama yang disampaikan oleh MPM PP Muhammadiyah dalam pelatihan kewirausahaan bagi buruh migran di Malaysia kali ini diantaranya adalah: Motivasi berpertasi dan berusaha mandiri, Menemukan Peluang Usaha, Manajemen Bisnis (fokus pada Pemasaran dan Operasional), Manajemen Keuangan, dan Jejaring Usaha bersama Koperasi ‘Aisyiyah.
 
Setelah pelatihan berakhir, antara  Team MPM PP Muhammadiyah dan peserta pelatihan buruh migran yang kebanyakan terdiri dari  warga muhammadiyah kabupaten Lamongan, dan berasal dari daerah kecamatan dan desa yang berdekatan seperti Solokuro, Mbrondong, Bulu Brangsi, Mblimbing, Tenggulun, Paciran, Kramat, Sendangrejo, Sidomukti, Jetis, Sukorejo, dan Sidoharjo, mereka sepakat akan menindaklanjutinya di kampung halaman bersama keluarga untuk mengadakan pelatihan lanjutan terpadu, yang akan melibatkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan di bulan syawal setelah Iedul Fitri 1433 H nanti. (Sltn)
 

Berita Terkait:

 

 


Tags: MPM PP Muhammadiyah, Pelatihan Kewirausahaan Buruh Migran, PCIM Malaysia
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: MPM PP Muhammadiyah, Pelatihan Kewirausahaan Buruh



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website