Muhammadiyah Malaysia Bagikan Daging Kurban untuk TKI

Kamis, 30-10-2012
Dibaca: 1698

Kuala Lumpur - Umat Islam Malaysia melakukan pendekatan yang agak lain dalam pembagian daging kurban. Biasanya para peserta Qurban akan mendapatkan sejumlah kupon dan dia yang akan membagikannya kepada sanak saudara dan orang yang terdekat dengannya. Kebijakan itu membuat banyak warganegara asing tidak pernah mendapat daging kurban, walapun sudah puluhan tahun bekerja di Malaysia. Ini termasuk para TKI yang tinggal di berbagai penempatan.

Perkara yang cukup menyedihkan dan mubazir dapat dilihat saat kepala, kulit, perut dan tulang hewan kurban dibuang dan dikubur begitu saja. Padahal kalau diberikan kepada buruh kasar, kuli bangunan warganegara asing orang Islam, pasti mereka akan bergembira dan mendoakan orang yang memberinya itu. Secara umum rakyat Malaysia juga terkenal dermawan apabila ada negara Islam lain ditimpa musibah seperti Muslim di Rohingya, Aceh, Palestine dan sebagainya. Setiap tahun juga banyak NGO yang mengirim hewan kurban ke berbagai negara umat Islam yang lemah.

Prihatin dengan peristiwa di atas, membuat Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia (PCIM) mengambil inisiatif untuk melakukan ibadah kurban untuk dibagi-bagikan pada warganegara asing, terutama warganegara Indonesia, Bangladesh dan orang-orang Islam yang lemah lainnya. Mereka tinggal di rumah-rumah kongsi, kuli bangunan, setinggan dan sebagainya. Ini bertujuan agar kemeriahan-kemeriahan hari raya Haji dengan menikmati daging hewan kurban dapat dirasakan secara bersama tanpa membedakan status kewarganegaraan.

Tahun ini Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia (PCIM) membagikkan daging dari enam ekor sapi kurban kepada TKI. Masing-masing dua ekor sapi dilaksanakan pada hari raya pertama Jumat tanggal 26 Oktober 2012 di kawasan penempatan TKI di Kampung Baru Kuala Lumpur. Hari Sabtunya 2 ekor sapi di kawasan rumah kongsi Batu Caves, dan hari Ahadnya 2 ekor sapi lagi di penempatan TKI di area Klang Lama. Hewan kurban yang dikumpulkan oleh PCIM berasal dari berbagai lapisan masyarakat yang mampu dan para donatur lainnya.

Sebagian daging kurban itu dimasak pada hari yang sama untuk dimakan secara bersama-sama antara panitia (PCIM) dengan masyarakat TKI di kawasan tempat penyembelihan tersebut yang bertujuan untuk memupuk kebersamaan dan kesetaraan.

Program kurban ini adalah kegiatan rutin PCIM setiap tahunnya yang bertujuan untuk menjalin hubungan silaturahim dan kerjasama antara masyarakat Indonesia. Acara akan diikuti dengan melihat langsung bagaimana sebenarnya kondisi masyarakat Indonesia di lapangan dan mendengar keluhan serta masalah mereka untuk dicarikan solusinya.

Keprihatinan PCIM pada TKI tidak seperti ungkapan sebagian pejabat yang sering mengucapkan “prihatin” tanpa solusi konkrit. Atau tidak seperti sebagian legislatif dan eksekutif kita yang menggunakan uang rakyat yang sangat banyak untuk melakukan berbagai kunjungan kerja, study banding atau bantuan dan tugas serta kewajiban mereka lainnya. Keprihatinan PCIM dibuktikan dengan kerja nyata dibalik keterbatasan dan kekurangan yang ada karena sebagian pengurusnya bukanlah golongan yang mampu semua.

Dengan keterbatasan itu selama ini PCIM telah melakukan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti bimbingan bidang pendidikan, keIslaman, kursus kewirausahaan, bantuan sumbangan bagi keluarga yang ditimpa masalah dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.

Semoga tiap tahun semakin banyak lagi hewan Qurban yang terkumpul dan semakin banyak lagi orang yang berkemampuan tergugah jiwanya untuk membantu sesama Muslim atas dasar ukhuwah Islamiyah dan sesama makhluk Allah karena masih ada jutaan TKI lagi yang belum terjangkau oleh program PCIM. (Afriadi Sanusi, SI ONLINE)