PCIM Malaysia - Persyarikatan Muhammadiyah

PCIM Malaysia
.: Home > Berita > May Day, TKI Binaan Muhammadiyah Gelar Pengajian Tahunan

Homepage

May Day, TKI Binaan Muhammadiyah Gelar Pengajian Tahunan

Jum'at, 03-05-2013
Dibaca: 1736

Kuala Lumpur, Hari buruh international yang jatuh pada 1 Mei 2013 oleh seluruh buruh seluruh jagad dijadikan hari yang istimewa layaknya hari raya kegagamaan yang patut dirayakan oleh para pemeluknya. Kebetulan hari tersebut biasanya di berbagai negara dijadikan hari libur nasional yang memungkinkan bagi mereka para buruh menikmati dan merayakannya.

Tidak ketinggalan bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencari penghidupan di negeri jiran Malaysia.
 
Mereka mengagendakan setiap kali datangnya hari buruh (setiap 1 Mei) untuk berkumpul dan bertemu dalam rangka bersilaturrohmi dikalangan sesama mereka. Dalam wadah Himpunan Tenaga Kerja Perantau (HTKP), para TKI yang sebagian besar berasal dari kabupaten Lamongan Jawa Timur itu, menjadikan moment tersebut sebagai wahana bersosialisasi yang dikemas dalam bentuk pengajian.
 
Bertempat di Hotel City Villa, Chow Kit Kuala Lumpur, sejak pukul 14.00 waktu setempat, mereka berdatangan dari sekitar lembah klang wilayah pereskutuan (Klang Valley) Kuala Lumpur, khusuk mendengarkan orasi pengajian yang disampaikan oleh Dr. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah.
 
Pada sambutannya, Syamsuddin sebagai ketua HTKP mengingatkan rekan-rekannya; para pekerja Indonesia yang ada di Kuala Lumpur, khususnya anggota himpunan untuk bersama-sama mengubah persepsi tidak baik masyarakat tempatan (Lokal) terhadap pekerja asal Indonesia, padahal menurutnya, masih banyak tenaga kerja Indonesia yang mau mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang baik, seperti; pengajian, sebagaimana mereka yang hadir pada kesempatan ini.
 
HTKP adalah salah-satu organisasi para pekerja Indonesia di Malaysia yang mempunyai tujuan diantaranya; membantu sesama pekerja, menjalin silaturrohmi diantara pekerja, dan menggalang dana untuk kepentingan seluruh anggota dan membantu kegiatan sosial masyarakat di kampung halaman” : Sambung orang asli Payaman kabupaten Lamongan Jawa Timur ini berapi-api.
 
Sementara itu dihadapan sekitar 200an pekerja yang selama ini menjadi binaan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Dr. Saleh yang oleh warga Persyarikatan dikenal sebagai pemerhati masalah buruh migrant (TKI) maupun domestik, dalam ceramahnya menyoroti berbagai persoalan berkaitan dengan dunia ketenagakerjaan di Indonesia, termasuk didalamnya kebijakan pemerintah yang masih saja terasa belum maksimal berpihak kepada para TKI di Luar Negeri (Migrant Worker).
 
Menurut Dosen IAIN Raden Fatah Palembang dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bahwa; Selama ini masih saja terjadi kesan exploitasi terhadap TKI yang bekerja di Luar Negeri, baik selama masih di dalam negeri, pemberangkatan maupun ketika nanti pulang ke Tanah Air, padahal dari cucuran keringat merekalah devisa yang luar biasa banyak diterima oleh Negara.
 
Karenanya beliau sangat menyayangkan apabila pemerintah masih sering saja absen ketika para tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri menghadapi masalah. Beliau juga menyoroti kurangnya pembinaan kepada para TKI yang telah pulang ke Indonesia.
 
Banyak kasus terjadi, saudara-saudara kita setelah sekian tahun bekerja dan mengumpulkan uang jauh di negeri orang,  tapi ketika mereka sampai ke kampung halaman, hasil yang dikumpulkan habis begitu saja untuk tujuan konsumsi, hal seperti ini bisa saja terjadi karena kurangnya perhatian yang diberikan kepada mereka, lagi-lagi ini sebetulnya adalah tugas dan tanggung jawab pemerintah.
 
Pengajian TKI yang dihelat untuk memperingati hari buruh internasional (May Day) itu, sempat juga membuat haru kader Persyarikatan yang akrab dengan panggilan Bang Saleh. Betapa tidak, ungkap beliau, dirinya tidak menyangka bahwa jauh dinegeri seberang, kader-kader Muhammadiyah masih menjalankan tradisi keorganisasiannya secara baik disetiap acara yang digelar, yaitu mengawalinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah.
 
Selain itu, yang membuat beliau salut kepada para tenaga kerja yang tergabung dalam HTKP adalah, mereka mempunyai misi yang mulia; Keluar dari kampung halamannya pergi ke negeri jiran semata-mata untuk mengangkat harkat derajat dan martabat diri, keluarga dan masyarakat, karena terinspirasi Q.S : ar-Ra’du (13) ayat: 11 yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri”.
 
Kemudian niat suci mereka yang menyisihkan sebagian dari hasil kerjanya untuk membantu kegiatan keagamaan dan masyarakat di desanya.
 
Satu lagi sebagaimana disampaikan oleh Fauzi Fatkhur salah satu anggota organisasi ini yang mengatakan bahwa: “Wujudnya perkumpulan ini di Malaysia berkaitan erat dengan Persyarikatan Muhammadiyah, karena awal berdirinya juga tak lepas dari dorongan Pimpinan Ranting Muhammadiyah desa Payaman dan sekitarnya, sampai sekarang pun masih selalu mengharapkan bimbingan dan belaian dari Pimpinan Persyarikatan yang ada di Malaysia melalui PCIM”. (Sltn)
 
Berita terkait:
 

Tags: Buruh Migran, PCIM, Cabang, Istimewa, Aisyiyah, Kuala Lumpur, Malaysia, Pemuda, Buruh, TKI, HTKP, Perantau, Tenaga Kerja, Lamongan
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Buruh Migran



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website