Muhammadiyah Malaysia: Atase Agama di KBRI Kuala Lumpur Sudah Mendesak
Dibaca: 1663
Hidayatullah.com--Dalam rangka memperingati hari buruh, paguyuban yang terhimpun dalam Himpunan Tenaga Kerja Perantau (HTKP) di Malaysia mengadakan silaturahmi dan pengajian yang diadakan di Hotel City Villa Kuala Lumpur.
Organisasi yang sudah berumur 18 tahun di Malaysia tersebut secara rutin mengadakan silaturahmi pada setiap tanggal 1 Mei.
Bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, HTKP mengundang pembicara Dr. Saleh P. Daulay.
Dalam pembukaan ceramahnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah tersebut sangat terharu dengan semangat buruh migran di Malaysia tersebut.
"Saya sempat meneteskan air mata ketika mendengar lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah dilantunkan di negeri jiran ini" papar Saleh P. Daulay.
Silaturahmi dihadiri 200 orang hingga melebihi kapasitas ruangan. Acara juga dimanfaatkan oleh para TKI untuk mengeluarkan permasalahan dan uneg-unegnya untuk dicarikan solusi atau disampaikan kepada petugas yang berwenang, sehingga para pahlawan devisa tersebut tidak lagi menjadi korban dan obyek penderita.
Dalam penutupan, Ketua Umum PCIM Malaysia Ustad Arifin Ismail menegaskan beberapa permasalahan TKI di Malaysia.
Di antara masalah yang menjadi perhatian Muhammadiyah Malaysia adalah tentang pernikahan. Menurut Arifin, saat ini banyak TKI di Malaysia yang menikah tanpa catatan administrasi yang benar. Untuk itulah Muhammadiyah Malaysia mengusulkan diadakannya Atase Agama dengan harapan membantu permasalahan warga negara Indonesia di Malaysia di bawah fungsi Pensosbud KBRI, baik secara administratif maupun bimbingan rohani.*/NlH, PCIM Malaysia
Berita terkait:
- May Day, TKI Binaan Muhammadiyah Gelar Pengajian Tahunan
- Seminar Kesehatan Antarbangsa bersama Akbid Aisyiyah Palembang dan Aisyiyah Malaysia
Tags: Buruh Migran, PCIM, Cabang, Istimewa, Aisyiyah, Kuala Lumpur, Malaysia, Pemuda, Buruh, TKI, HTKP, Perantau, Tenaga Kerja, Lamongan
Arsip Berita